Baturagung.id, Selasa 6 April 2025 – Bertempat di RM. Mendut Gubug, Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Ngudi Rahayu Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Bapak Nuryadi, memimpin rapat dengan unit Ketapang (Ketahanan Pangan) untuk membahas solusi atas penggarapan lahan unit Ketapang yang terdampak banjir pada 9 Maret 2025 lalu. Lahan seluas 1,8 hektar yang disewa dari tanah kas desa tersebut tertutup lumpur tebal akibat peristiwa banjir, yang membuat rencana penanaman padi di sawah tersebut terhambat.

Dalam rapat tersebut, Bapak Nuryadi menyampaikan pentingnya segera mencari solusi agar lahan tersebut tetap dapat dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan desa. Beliau mengusulkan agar lahan yang sebelumnya direncanakan untuk ditanami padi, kini ditanami kacang hijau sebagai alternatif yang lebih sesuai dengan kondisi tanah yang terendam lumpur.

“Kami memahami bahwa kondisi lahan saat ini tidak memungkinkan untuk ditanami padi, namun kacang hijau bisa menjadi pilihan yang baik karena memiliki ketahanan terhadap kondisi tanah yang lebih berat,” ungkap Bapak Nuryadi. Solusi ini diterima dengan baik oleh seluruh peserta rapat, termasuk pelaksana unit Ketapang yang setuju dengan langkah yang diajukan.

Langkah selanjutnya yang akan diambil adalah melakukan survey lokasi untuk memastikan kesiapan lahan dalam menanam kacang hijau. Tim teknis unit Ketapang bersama dengan pihak Bumdes akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan merencanakan tahapan selanjutnya agar proses penanaman dapat berjalan dengan lancar.

Dengan adanya solusi tersebut, diharapkan pemanfaatan lahan terdampak banjir tetap dapat berfungsi secara optimal, meskipun terjadi perubahan rencana semula. Bapak Nuryadi juga menekankan pentingnya kerjasama yang solid antara Bumdes, unit Ketapang, serta masyarakat dalam menghadapi tantangan bencana alam dan tetap menjaga ketahanan pangan di desa.

Pihak Bumdes optimis, dengan adanya adaptasi terhadap kondisi alam yang ada, program ketahanan pangan desa akan tetap berjalan dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Rapat ini menjadi langkah awal untuk merespons dengan cepat dampak banjir dan mencari solusi yang tepat guna.

(MAH)