Baturagung.id, Senin, 14 April 2025 – Puluhan warga Desa Baturagung tampak antusias mengikuti pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang boga yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Khusus atau Balai Pelatihan dan Pengembangan Kesejahteraan Layanan Keluarga (BP Diksus / BP2KLK) Semarang, dan akan berlangsung 14 - 16 April 2024 dengan materi yang padat serta praktik langsung.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UMKM pemula, dalam mengembangkan usaha di bidang boga atau kuliner. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk memperkuat ekonomi kerakyatan serta memberdayakan masyarakat desa agar lebih mandiri dan berdaya saing di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Dalam sambutannya, perwakilan dari Baznas Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan zakat produktif. “Kami ingin memastikan bahwa zakat yang dikumpulkan tidak hanya disalurkan dalam bentuk bantuan konsumtif, tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat secara langsung melalui pelatihan dan pendampingan usaha,” ujar beliau.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah menambahkan bahwa peran perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga sangat penting. “Dengan pelatihan seperti ini, para ibu tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis dalam mengolah makanan, tetapi juga dibekali pengetahuan tentang manajemen usaha, pemasaran, hingga strategi digitalisasi UMKM,” ujarnya dalam sesi pembukaan pelatihan.

Warga Desa Baturagung yang hadir pun merasa bersyukur dan bersemangat mengikuti pelatihan ini. Mereka diberikan materi tentang teknik pengolahan makanan yang higienis, inovasi resep, pengemasan produk, hingga cara memasarkan produk melalui media sosial dan marketplace digital. Selain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung membuat berbagai produk makanan yang memiliki nilai jual tinggi, seperti kue kering, camilan tradisional, dan lainnya.

Salah satu peserta, Ibu Muji Rahayu, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. “Saya ingin mulai usaha kecil-kecilan dari rumah, dan pelatihan ini membuka wawasan saya. Saya jadi tahu bagaimana cara membuat produk yang menarik dan layak jual, juga belajar cara memasarkannya secara online,” ungkapnya penuh semangat.

Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan menyasar lebih banyak desa di Jawa Tengah, sehingga UMKM di daerah dapat tumbuh dan menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Dengan adanya pelatihan seperti ini, sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat menjadi nyata dalam upaya menciptakan kemandirian ekonomi berbasis desa. (MAH)