Artikel
Rektor USM Terjunkan Relawan Bantu Korban Banjir di Desa Baturagung Kab. Grobogan
Baturagung_Smartvillage, 21 Januari 2025 – Bencana banjir yang melanda Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa, 21 Januari 2025, telah memicu banyak aksi solidaritas dari berbagai pihak. Salah satu yang ikut terjun langsung membantu korban banjir adalah tim relawan dari Universitas Semarang (USM). Rektor USM, Dr. Supari MT, dengan penuh kepedulian, mengerahkan tim relawan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (Fokmi) untuk membantu warga terdampak banjir.
Sebanyak 18 relawan USM diterjunkan ke lokasi bencana di Desa Baturagung, tepatnya di area tanggul Sungai Tuntang yang jebol, menyebabkan banjir parah di wilayah tersebut. Mereka tak hanya sekadar membawa bantuan logistik, tetapi juga terlibat dalam dapur umum, distribusi bantuan, serta melakukan assessment untuk mengetahui kebutuhan mendesak para korban.
Dr. Supari menyatakan bahwa aksi kemanusiaan ini merupakan tugas mulia yang sekaligus menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar empati, mengasah kepekaan, dan mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus maupun pelatihan di PMI. "Ini adalah tugas kemanusiaan yang sangat mulia. Selain belajar empati, para mahasiswa juga dapat mempraktikkan ilmu yang telah didapat selama pelatihan di PMI," ujar Dr. Supari.
Lebih lanjut, Dr. Supari berharap para relawan diberikan kesehatan sehingga mereka bisa terus membantu meringankan beban para korban banjir. Ia juga berharap agar bantuan yang diberikan oleh USM dapat bermanfaat dan menjadi berkah bagi warga yang terkena dampak bencana ini. "Semoga bantuan dari USM bisa bermanfaat dan berkah bagi mereka yang membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu, Pembina KSR USM, Saiful Hadi M.Kom, yang juga bertugas sebagai koordinator lapangan (korlap), mengaku bangga dengan semangat para mahasiswa yang dengan tulus rela memberikan tenaga dan waktunya untuk membantu korban banjir. "Saya sangat bangga dengan para relawan USM yang telah menunjukkan dedikasi dan keikhlasan mereka dalam membantu masyarakat terdampak bencana," ungkap Saiful Hadi.
Ia menambahkan bahwa tim relawan USM sudah terlatih dalam menangani berbagai bencana alam. Pada tahun 2024 lalu, tim relawan ini juga turut membantu korban banjir di Demak dan bahkan menjadikan USM sebagai tempat pengungsian bagi korban banjir di Semarang. "Tim relawan USM selama ini telah menunjukkan kesiapannya dalam membantu masyarakat yang tertimpa bencana. USM bahkan pernah menjadi tempat pengungsian saat banjir melanda Semarang," imbuhnya.
Dalam peristiwa banjir ini, Kepala Desa Baturagung, Bapak Mubasir, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi yang berlangsung sejak malam hari hingga dini hari. Pada Selasa pagi, sekitar pukul 08.30 WIB, debit air Sungai Tuntang meningkat tajam hingga akhirnya menyebabkan tanggul jebol di tiga titik. "Curah hujan yang tinggi dan terus-menerus menyebabkan tanggul jebol di tiga titik. Akibatnya, banjir melanda desa kami," kata Mubasir.
Sebanyak 150 rumah terdampak banjir, dengan beberapa di antaranya hanyut terbawa arus karena bangunan rumah terbuat dari kayu. Selain itu, sekitar 130 hektar sawah juga terendam, merusak tanaman dan hasil panen para petani. Saat ini, sekitar 300 warga telah mengungsi ke Balai Desa dan masjid setempat untuk mendapatkan perlindungan sementara. "Banjir kali ini merupakan yang paling parah yang pernah terjadi di desa kami. Sepanjang sejarah, belum pernah terjadi banjir sebesar ini," ujar Mubasir.
Kades Mubasir juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim relawan dari USM yang telah membantu warga desanya. "Kami sangat berterima kasih kepada para relawan dari USM yang telah membantu kami. Kehadiran mereka sangat berarti bagi warga yang terdampak," ungkapnya penuh syukur.
Ia pun berharap agar Universitas Semarang semakin jaya di masa mendatang. "Kami mendoakan USM semakin sukses dan jaya. Semoga bantuan dan kepedulian yang telah diberikan oleh para mahasiswa USM membawa berkah bagi kita semua," pungkas Mubasir.
Aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh tim relawan USM ini merupakan bukti nyata bahwa institusi pendidikan tidak hanya berperan dalam mendidik generasi muda, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membantu masyarakat di saat-saat krisis. Dengan semangat gotong royong, mereka hadir di tengah-tengah warga yang sedang berjuang menghadapi bencana, membawa harapan dan bantuan nyata yang sangat dibutuhkan. (MAH)