Artikel
Nyadran di Dusun Tutup, Tradisi Memperingati Leluhur dan Memupuk Kebersamaan
baturagung.id Jumat Legi, 2 Agustus 2024 - Dusun Tutup, yang terletak di Desa Baturagung, kembali menggelar tradisi Nyadran dengan penuh khidmat dan kemeriahan. Acara tahunan yang menjadi bagian dari warisan budaya lokal ini dihadiri oleh warga Dusun Tutup.
Nyadran merupakan tradisi yang dilakukan untuk menghormati arwah leluhur sekaligus sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi antarwarga. Acara ini diawali dengan gotong royong membersihkan makam leluhur. Warga dengan penuh semangat membersihkan makam sebagai simbol penghormatan kepada mereka yang telah mendahului.
Usai membersihkan makam, warga berkumpul untuk melaksanakan doa bersama. Doa dipimpin oleh tokoh agama setempat yang memanjatkan harapan agar dusun ini senantiasa diberkahi dan dijauhkan dari segala marabahaya. Seusai doa, acara dilanjutkan dengan kenduri bersama, di mana setiap keluarga membawa makanan khas daerah seperti nasi berkatan, ayam, dan berbagai makanan tradisional.
Kepala Dusun Tutup, Bapak Henni Prasetyo, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas kekompakan warganya dalam menjaga tradisi ini. "Nyadran bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga momentum untuk mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong. Melalui tradisi ini, kita bisa mengenang jasa-jasa leluhur dan memperkuat rasa persaudaraan di antara kita," ujar beliau.
Antusiasme warga dalam mengikuti rangkaian acara Nyadran ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini dalam kehidupan masyarakat Dusun Tutup. Meskipun zaman terus berubah, namun semangat untuk menjaga dan melestarikan budaya warisan leluhur tetap terjaga dengan baik.
Dengan berakhirnya acara Nyadran, diharapkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang terkandung di dalamnya terus terjaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Dusun Tutup semakin harmonis dan sejahtera. (MAH)