Baturagung.id,, 3 Mei 2025 — Kepala Desa Baturagung menghadiri dan mengikuti secara penuh kegiatan Malam Tirakatan Apitan Desa Baturagung, yang digelar dengan penuh khidmat dan meriah pada Sabtu malam, 3 Mei 2025. Acara yang berlangsung hingga larut malam ini menjadi momen sakral dan penuh makna bagi seluruh warga masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki dan keselamatan, sekaligus sebagai wujud pelestarian tradisi budaya Jawa.

Rangkaian kegiatan malam tirakatan ini diawali dengan selametan atau kenduri bersama, di mana warga yang diwakili lembaga Desa Tokoh Agam dan Masyarakat membawa berbagai jenis makanan tradisional sebagai bentuk sedekah dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Makanan tersebut kemudian didoakan bersama dan dibagikan kepada seluruh hadirin sebagai simbol kebersamaan dan persaudaraan antarwarga.

Setelah acara selametan, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tahlil yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Doa-doa tersebut dipanjatkan untuk memohon keberkahan bagi seluruh masyarakat Desa Baturagung, keselamatan bangsa, serta kelancaran dalam berbagai urusan kehidupan. Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh kekhusyukan, mencerminkan kedalaman spiritual dan religiositas masyarakat desa.

Puncak dari acara malam tirakatan adalah pertunjukan kesenian terbangan, atau yang dikenal juga dengan rebana Jawa, yang dimainkan oleh kelompok seni lokal. Iringan rebana dengan lantunan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan syair-syair religius memberikan nuansa sakral sekaligus meriah pada malam tersebut. Suara rebana yang menggema di tempat Malam Tirakatan ini yang berlokasi di Area Tanggul Jebol Desa Baturagung menjadi simbol hidupnya tradisi serta semangat kebersamaan masyarakat Desa Baturagung.

Kepala Desa Baturagung menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas partisipasi aktif warga dalam menjaga dan melestarikan budaya serta nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. Ia menyebut bahwa kegiatan seperti tirakatan Apitan ini merupakan bagian penting dari identitas sosial dan spiritual masyarakat desa. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni tahunan, melainkan juga pengingat bagi kita semua akan pentingnya hidup dalam harmoni, gotong royong, dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT,” ujar beliau.

Warga Desa Baturagung tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Kehadiran Kepala Desa bersama perangkat desa lainnya juga menjadi penyemangat tersendiri bagi masyarakat untuk terus aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan budaya desa.

Acara malam tirakatan Apitan ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya lokal yang semakin penting di tengah arus modernisasi. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang tercermin dalam kegiatan ini diharapkan terus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Desa Baturagung di masa-masa yang akan datang. (MAH)