Artikel
BPBD Kabupaten Grobogan Lakukan Survei Lokasi Dampak Lumpur Tanggul Jebol di Desa Baturagung
Baturagung.id, Kamis, 17 April 2025 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan melakukan survei langsung ke lokasi terdampak bencana di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, pasca jebolnya tanggul yang mengakibatkan limpasan lumpur menimbun areal persawahan milik warga setempat. Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait kerusakan lahan pertanian yang cukup parah akibat kejadian tersebut.
Tim BPBD yang turun ke lapangan didampingi juga oleh Kepala Desa Baturagung beserta perangkat desa. Kehadiran mereka bertujuan untuk melakukan pendataan serta pemetaan dampak kerusakan, sekaligus mendengarkan keluhan serta aspirasi dari para petani yang terdampak.
“Hingga hari ini sawah tidak bisa digarap karena lumpur terlalu tebal. Kami berharap pemerintah segera melakukan langkah perbaikan dan bantuan bagi para petani,” ungkap salah satu warga yang sawahnya tertimbun lumpur.
BPBD Grobogan menyampaikan bahwa hasil survei ini akan dijadikan dasar untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut, termasuk kemungkinan pengajuan bantuan darurat atau rehabilitasi tanggul yang rusak. Selain itu, pihak BPBD juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian guna merumuskan solusi jangka panjang.
“Kami telah mencatat semua data kerusakan dan mendokumentasikan area terdampak. Selanjutnya, kami akan menyampaikan laporan kepada pimpinan dan instansi terkait agar segera ada tindak lanjut. Tentu, keselamatan dan keberlangsungan usaha tani masyarakat menjadi prioritas kami,” ujar perwakilan dari BPBD Grobogan.
Dalam kunjungan tersebut, pihak desa juga mengusulkan normalisasi saluran irigasi dan peninggian tanggul sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.
Survei ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena menunjukkan respons cepat dari pemerintah daerah terhadap kondisi darurat yang terjadi di wilayah mereka. Warga berharap proses penanganan bisa dilakukan secepatnya agar aktivitas pertanian dapat kembali berjalan normal. (MAH)