Baturagung_Smartvillage, 27 Februari 2025  – Pemerintah Desa (Pemdes) Baturagung sukses menggelar lelang tanah kas desa tahun 2025 di Balai Desa Baturagung pada hari Kamis, 27 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) beserta anggotanya, serta para petani yang tertarik untuk mengikuti lelang garapan sawah selama satu tahun ke depan.

Tidak hanya dari pihak desa, acara lelang ini juga turut dihadiri oleh pihak Kecamatan Gubug yang mengawasi jalannya kegiatan. Pengamanan selama acara berlangsung dijaga ketat oleh anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Satpol PP Kecamatan Gubug. Lelang ini menjadi momentum penting bagi masyarakat dan Pemdes Baturagung dalam pengelolaan tanah kas desa.

Proses lelang berjalan dengan tertib dan lancar. Dari total keseluruhan sebesar Rp 897.200.000, namun dengan sistem DP acara lelang ini terkumpul Rp 747.200.000. Dana tersebut langsung disetorkan ke Bank BKK Kecamatan Gubug yang menghadiri acara untuk memfasilitasi penyetoran dana hasil lelang.

Tanah kas desa yang dilelang kali ini memiliki total luas 32 hektar. Para peserta yang terdiri dari petani di sekitar wilayah Baturagung sangat antusias mengikuti proses lelang ini, mengingat lahan yang dilelang akan digarap untuk jangka waktu satu tahun.

Kepala Desa Baturagung menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran proses lelang, termasuk perangkat desa, pihak kecamatan, dan petugas pengamanan yang telah menjaga ketertiban acara. “Kami berharap hasil lelang ini dapat digunakan untuk meningkatkan pembangunan desa dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ujar Kepala Desa.

Acara lelang yang berlangsung lancar ini menjadi bagian dari upaya Pemdes Baturagung dalam memaksimalkan potensi tanah kas desa untuk kesejahteraan masyarakat. Proses transparansi dan keterbukaan yang ditunjukkan dalam lelang ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang hadir.

Dengan selesainya lelang ini, masyarakat Baturagung diharapkan dapat semakin merasakan dampak positif dari pengelolaan tanah kas desa yang lebih optimal, serta meningkatkan kerjasama antara pemerintah desa dan masyarakat dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan. (MAH)