Baturagung_Smartvillage, 18 Februari 2025  – Warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, masih dilanda kekhawatiran besar menyusul bencana jebolnya tanggul di wilayah mereka pada 21 Januari 2025 lalu. Tanggul yang terkikis sisi kanan dan kiri titik tanggul jebol hingga hari ini masih belum tertangani dan kondisinya sangat memprihatinkan mengingat hanya tinggal setengah meter dari lebar awal kurang lebih 4-5 meter . 

Banjir akibat tanggul jebol pada tanggal 21 Januari 2025 lalu telah menghanyutkan setidaknya 13 rumah hingga tak tersisa, sementara ratusan rumah lainnya mengalami kerusakan berat dan ringan. Sekitar 300 warga terpaksa mengungsi di rumah saudara atau posko pengungsian yang disediakan.

Kerusakan tanggul tersebut terjadi di sisi kanan dan kiri Dusun Mintreng, tepat di area titik jebol. Meskipun sudah hampir sebulan sejak kejadian, perbaikan tanggul belum rampung sepenuhnya. Hal ini menimbulkan keresahan yang mendalam bagi warga yang khawatir akan terjadinya banjir susulan, terutama mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah Grobogan dan Kabupaten Ungaran yang menjadi Hulu Sungai Tuntang.

Salah seorang warga, mengungkapkan bahwa tanggul yang rusak tersebut masih terlihat rentan, dan kondisinya sangat mengkhawatirkan karena terkikisnya beberapa titik tanggul semakin meluas akibat gerusan air. "Kami masih cemas, meski sudah ada upaya perbaikan, tapi belum selesai. Kalau hujan deras lagi, air bisa kembali naik dan bisa mengakibatkan banjir lagu," ujar warga dengan nada penuh kekhawatiran.

Sejak peristiwa jebolnya tanggul, berbagai bantuan telah mengalir untuk warga terdampak. Pemerintah daerah telah mendirikan posko pengungsian dan memberikan bantuan logistik, namun perbaikan tanggul masih belum sepenuhnya tuntas. Sebagian warga juga terlibat dalam kerja bakti memperbaiki tanggul sementara.

Warga berharap agar pemerintah mempercepat proses perbaikan tanggul tersebut sebelum musim penghujan semakin intens. Selain itu, mereka juga meminta adanya solusi jangka panjang untuk mencegah bencana serupa di masa depan.

"Dusun Mintreng ini berada di daerah rawan banjir. Kami butuh perbaikan yang lebih kokoh agar bisa merasa aman tinggal di sini. Kami juga ingin ada upaya pencegahan yang lebih baik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata warga lainnya yang rumahnya terdampak akibat banjir.

Situasi di Dusun Mintreng ini masih dipantau oleh berbagai pihak, termasuk dinas terkait di Kabupaten Grobogan yang terus berupaya mempercepat perbaikan tanggul dan memberikan dukungan kepada warga yang terdampak bencana. Namun, hingga kini, warga tetap dihantui oleh ancaman banjir susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu jika tanggul yang terkikis tidak segera diperbaiki dengan baik.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, harapan warga kini bertumpu pada cepatnya perbaikan tanggul dan hadirnya langkah-langkah mitigasi bencana yang lebih terencana agar mereka dapat kembali hidup normal tanpa rasa cemas. (MAH)